Thursday, November 21, 2019

TAWURAN ANTAR PELAJAR


TAWURAN ANTAR PELAJAR

Image result for TAWURAN PELAJAR

Tawuran antar pelajar merupakan suatu peristiwa bentrokan fisik karena adanya konflik antar kelompok pelajar. Biasanya tawuran antar pelajar disebabkan oleh masalah yang bisa dibilang sangat sepeke. Namun, karena para pelajar memiliki tingkat emosi yang masih labil sehingga mereka menanggapi permasalahan menjadi sebuah tantangan.

Secara fisik, tawuran dapat menyebabkan kematian dan luka berat bagi  para pelajar. Tawuran juga dapat menyebabkan kerusakan yang parah pada kendaraan, kaca gedung, atau perumahan warga karena terkena lemparan batu. Dalam aspek mental, tawuran dapat menyebabkan trauma bagi para pelajar yang menjadi korban, merusak mental para generasi muda dan dapat menurunkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Misalnya, tawuran antar pelajar yang belum lama terjadi pada bulan Maret, tepatnya pada saat seusai pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMK di Lenteng Agung. Sekelompok siswa satu sama lain yang disebabkan oleh tidak terima atas kehadiran satu sama lain disaat mereka konvoi seusai coret-coretan seusai Ujian Nasional.

Dengan fakta semacam itu, nyatalah bahwa tawuran antar pelajar merupakan permasalahan sosial yang cukup memprihatinkan. Peranan sekolah yaitu para guru dan juga orang tua dinilai penting untuk mencegah tawuran seperti ini terjadi lagi. Salah satu caranya yaitu dengan memberikan perhatian kepada pelajar dan tidak terlalu menuntutnya untuk hal-hal yang dapat membebani pikiran mereka.

Dengan demikian para siswa bisa menjaga sikap, perilaku, akhlak, dan dekat dengan orang tua. Para siswa memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat. Dan sebaiknya masyarakat , orang tua, guru, kepolisian dan pemerintah bekerja sama untuk mencegah terjadinya tawuran dan memberikan kegiatan-kegiatan yang bersifat positif untuk para pelajar sebagai generasi bangsa yang maju.

CERAMAH TENTANG KEMERDEKAAN



       PERSATUAN MERAH PUTIH

Image result for indonesia sketsa


Assalamualaikum Wr. Wb,
Salam sejahtera untuk kita semua

Yang saya hormati, Bapak Makmun, selaku guru pembimbing pelajaran Bahasa Indonesia, juga teman-temanku yang saya sayangi dan saya banggakan. Marilah kita panjatkan puji serta syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan YME, karena atas anugerahnya kita dapat berkumpul bersama di kelas ini dalam keadaan sehat wal afiat.

Saya akan mengangkat tema kemerdekaan pada ceramah kali ini. Apa itu kemerdekaan? Kemerdekaan adalah saat suatu negara meraih hak kendali penuh atas seluruh wilayah bagian negaranya atau kemerdekaan adalah disaat seseorang mendapatkan hak untuk mengendalikan dirinya sendiri tanpa campur tangan orang lain dan tidak bergantung pada orang lain.

Saat ini, sebagian besar dari kita tidak pernah merasakan dijajah olah bangsa lain. Ini semua karena pahlawan-pahlawan kita di masa lampau yang berjuang melawan para penjajah yang singgah ke negara, yaitu Indonesia untuk dikuasai. Bayangkan jika tidak ada pahlawan-pahlawan ini, mungkin kata 'merdeka' tidak pernah ada, bahkan nama Indonesia.

Pada tanggal 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno yaitu presiden pertama Republik Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaan negara kita, tepat sekitar 74 tahun Indonesia telah merdeka. Sebelum diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia, banyak terjadi pertumpahan darah dan juga penyiksaan yang dilalui para pahlawan bangsa kita. Oleh karena itu, kita harus menghormati serta mendoakan para pahlawan bangsa kita, karena apa yang telah mereka perbuat telah menjadikan Indonesia merdeka seperti saat ini.

Selain mendoakan dan menghormati para pahlawan, kita juga perlu bersyukur serta mempertahankan kemerdekaan negara Indonesia ini. Janganlah kalian sia-siakan apa yang telah mereka perjuangkan. Banyak cara untuk mempertahankan kemerdekaan, salah satunya melestarikan budaya asli Indonesia. Selain itu kita tidak boleh saling membeda-bedakan  satu sama lain, entah antar ras, budaya, agama, atau suku.

Teman-teman sekalian,
Betapa pentingnya untuk kita mempertahankan kemerdekaan kita tercinta ini, yaitu Indonesia. Hormati dan doakan para pahlawan pejuang kemerdekaan ini, jangan kalian sia-siakan. Selain itu bersyukur atas nikmat Allah SWT yang telah diberikan ini.

Akhirnya, marilah kita panjatkan doa, semoga bendera merah putih ini terus berkibar dan semoga para pejuang kemerdekaan ini diterima di sisi Allah SWT. Semoga negara ini terus aman, adil, dan makmur. Demikian ceramah yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila ada perkataan yang kurang berkenan di hati.
Akhir kata, Wassalamualaikum Wr.Wb.

CERPEN PENGALAMAN PRIBADI


                                                    

                                          PAWAI MENGGUNAKAN KEBAYA BETAWI
  Karya : Aurellia Astadewi (11 MIPA 3)

Image result for pawai betawi

    Saat itu, tepatnya pada hari Rabu, aku bangun dari tidurku. Membuka mata lalu beranjak dari kasur, mandi, sholat, lalu bergegas untuk berangkat ke sekolah. Sesampainya aku di sekolah, aku duduk di bangkuku, dan menyiapkan buku untuk belajar. Saat itu masih berjalan normal seperti biasa. Saat itu aku sedang belajar biologi.
    Sampai akhirnya pada pukul 8 pagi, aku dipanggil melalui speaker. Anehnya aku tidak mendengar panggilan itu karena speaker di kelasku rusak. Akhirnya aku didatangi Pak Sofi ke kelas.
“Assalamualaikum, Aurelnya ada?” Pak Sofi bertanya pada guru biologiku yg saat itu sedang mengajar.
“Saya pak,” kataku.
“Sini sebentar Aurel,” ajak Pak Sofi keluar kelas.
Aku pamit sebentar dengan guru biologiku yg sedang mengajar itu. Setelah saya berjalan keluar, Pak Sofi berkata,
“Rel, nanti kamu jadi abang none lagi ya, seperti tahun lalu.”
“Kapan pak?” Tanyaku.
“Hari Minggu rel, di Balai Kota, kamu akan menemani Pak Anies. Nanti kamu sewa baju lagi ya seperti yang kamu lakukan di tahun lalu,” Kata Pak Sofi.
    Karena ada kata “menemani Pak Anies” itu, lantas aku langsung bersemangat. Aku tahun lalu memang sempat  menjadi abang none untuk menjaga stan buku literasi dari berbagai sekolah di Jakarta Selatan di Balai Kota bersama kakak kelas saya yang laki-laki waktu itu, namanya Kak Hanif. Jadi, tak heran saat itu saya dipilih lagi untuk abang none.
“Baik pak. Cowoknya siapa ya pak?” Tanyaku.
“Itu namanya Kak Dimas,” kata Pak Sofi.
“Baik pak,” jawabku.
    Pada hari Jumat, aku akhirnya pergi ke tempat sewa busana Betawi. Tempat langgananku dari tahun lalu untuk menyewa baju Betawi. Perlu waktu yang panjang untuk memilih baju Betawi yang bisa dibilang ‘totalitas’ sekali. Akhirnya aku menemukan baju yang pas, baju kurung warna pink dengan kerudung dan kebaya didasari warna tosca, dengan sepatu tinggi yang lancip dan tak nyaman untuk dipakai dalam waktu lama.
    Akhirnya, pada harinya yaitu hari Minggu, dimana aku harus menjadi ‘none’ datang. Aku bersiap-siap mulai dari jam 4 pagi, karena diminta jam 5 pagi sudah bertemu dengan Kak Dimas dan Bu Suryanti di Masjid Al-Wiqoyah yang akan menemaniku hari itu. Saat aku sudah siap, dengan tampilan ‘anggun’ dan bertemu dengan Kak Dimas dan Bu Suryanti, akhirnya kita memesan taksi. Setelah taksinya sampai, kita naik ke taksi tersebut menuju ke Balai Kota.
    Di dalam taksi, kita berbincang. Aku kaget dengan apa yang dikatakan Bu Suryanti mengenai apa yang akan kita lakukan nanti. Aku pikir, aku akan melakukan hal yang sama seperti tahun lalu. Diam di balai kota menjaga stan, menjawab pertanyaan para pendatang, dan bertemu dengan Anies Baswedan. Ternyata tidak. Aku dan Kak Dimas harus pawai. Ya, pawai, jalan dari Balai Kota ke Monas dengan sepatu hak tinggi yang tak nyaman itu. Sumpah, kakiku terasa sakit sekali saat itu, lelah. Karena aku tidak kuat, aku akhirnya mengeluh ke Kak Dimas.
“Kak, sakit banget kakiku,” kataku.
“Mau pulang aja? Tidak ada Bu Suryanti sih,” kata Kak Dimas.
    Bu Suryanti pergi meninggalkan kita karena dia ada urusan, kita mengerti. Ia meninggalkan uang jajan untuk kita. Saat kuperhatikan, yang pawai itu banyak sekali, dari berbagai sekolah. Jadi, sedikit bandel kupikir tidak apa dong, hahaha. Kebetulan hari itu hari Minggu, saat ada ‘car free day’, dimana tidak ada kendaraan bermotor di daerah tersebut. Akhirnya saat sampai di  Monas, aku menyerah lalu mengajak Kak Dimas untuk pulang. Kita keluar dari jalur dan keluar dari Monas. Kakiku sakit sekali menggunakan sepatu hak tinggi seperti itu.
    Kita berjalan bersama orang-orang yang sedang olahraga dengan kondisi kita menggunakan pakaian abnon (abang none). Aneh rasanya, aku diperhatikan terus menerus oleh orang-orang di sekitar dan ditanya dengan beberapa orang,
“Abis ngapain dek?”
“Abis pawai hehe,” kataku.
“Ohh dimana?”
“Dari Balai Kota sampai Monas.”
    Setelah itu kita melanjutkan perjalanan kita. Akhirnya saat berjalan Kak Dimas melihat ada orang yang jualan sandal. Aku girang sekali, aku langsung membelinya, aku tidak peduli itu sandal perempuan atau laki-laki. Setelah itu aku menukar sepatuku dengan sandal, dan sepertinya wajahku terlihat senang.
“Pegel ya dek? Hahaha,” tanya penjual sandal itu.
“Iya mbak, pegel banget,” kataku.
 Akhirnya aku melanjutkan perjalanan bersama Kak Dimas, kita berdua belum sarapan dan melihat ada yang jualan ketoprak. Kebetulan sebelum Bu Suryanti meninggalkan kami, ia memberi kami uang jajan. Akhirnya kita makan menggunakan uang jajan tersebut.
    Saat duduk, kami berbincang dengan bapak paruh baya yang sedang makan ketoprak juga. Dia baik, dia bercerita tentang pengalaman hidupnya, dia adalah bea cukai, dia lulusan ITB (Institut Teknologi Bandung). Ia bercerita perjuangan dia untuk masuk ITB. Setelah ketoprak kita datang dan dihidangkan, saat aku akan memakannya, ada cacing di makananku, aku langsung spontan berteriak kecil dan meminta tolong ke Kak Dimas. Kak Dimas langsung meminta ganti kepada penjual ketoprak. Akhirnya makananku diganti dengan yg baru dan lebih bersih. Saat makanannya sudah habis, aku dan Kak Dimas pamit dengan bapak yang berbincang dengan kita tadi. Saat kami berjalan, aku menghubungi orang tuaku untuk menjemputku di Sarinah. Sambil berjalan, aku pun berbincang dengan Kak Dimas tentang sekolah, OSIS, dan sebagainya.
Sesampainya kami di Sarinah, aku harus menunggu mama papa dulu sebentar, dan Kak Dimas menemaniku, baik sekali dia. Akhirnya mama dan papa sampai lalu menghubungiku.
“Makasih ya kak udah mau nemenin. Kak Dimas naik apa pulangnya?” Tanyaku.
“Sama-sama, naik Grab kok, gampang,” kata Kak Dimas.
“Oke kakk. Hati2.”
Dan akhirnya kita pulang dan ini adalah sebuah pengalaman yang melelahkan bagiku.

Thursday, August 15, 2019

RESEP SELENDANG MAYANG

RESEP SELENDANG MAYANG SEGAR
Image result for selendang mayang

   Es selendang mayang, setelah anda mendengar namanya, pasti anda sudah tidak asing lagi dengan minuman dingin yang satu ini. Es selendang mayang merupakan minuman segar yang terbuat dari beberapa macam bahan yang sangat nikmat dan dapat menyegarkan seperti misalnya saus yang dibuat dari campuran bahan gula pasir, kuah yang dibuat dari bahan santan kelapa dan juga jenis bahan makanan lainnya yang dapat melengkapi es selendang mayang ini. Minuman dingin yang berasal dari daerah Betawi ini memang sangat enak, manis, unik, dan segar. Minuman ini dapat dikatakan sebagai minuman yang unik, karena penyajiannya berbeda dengan es pada umumnya. Minuman dingin atau es pada umumnya disajikan dalam gelas saji yang cukup menarik perhatian. Namun es kali ini cukup unik pula karena disajikan dalam mangkuk Untuk proses membuatnya sangat mudah namun anda memang harus benar-benar teliti karena terdapat beberapa proses untuk dapat menikmatinya dengan menghasilkan rasa yang lebih istimewa.
Bahan-bahan
  • 100 gram tepung sagu tani
  • 100 gram tepung hunkwe
  • 1 liter air
Kuah santan
  • 500 ml santan
  • 1 sdt garam
  • 1 lembar daun pandan
 Saus gula
  • 200 ml air
  • 200 gram gula merah
  • 1 lembar daun pandan
Lainnya
  • Pewarna makanan hijau, secukupnya
  • Perwarna makanan merah, secukupnya
  • Es batu, secukupnya
  • Nata de Coco, secukupnya
  • Jagung, secukupnya
  • Buah nangka, secukupnya
Cara membuat
  1. Siapkan loyang, alasi permukaannya dengan plastik. Sisihkan.
  2. Campur bahan selendang mayang di dalam wadah lalu aduk sampai merata. Bagi adonan menjadi tiga (3) bagian lalu beri satu bagian pewarna hijau, satu bagian lagi pewarna merah, dan biarkan satu bagian lagi tetap berwarna putih.
  3. Masak adonan warna merah dengan api kecil sambil terus diaduk hingga meletup-letup dan adonan terlihat jadi bening. Tuang ke dalam loyang. Sisihkan.
  4. Masak adonan warna putih dengan api kecil sambil terus diaduk hingga meletup-letup dan adonan terlihat jadi bening. Tuang ke dalam loyang di atas adonan merah. Sisihkan.
  5. Masak adonan warna hijau dengan api kecil sambil terus diaduk hingga meletup-letup dan adonan terlihat jadi bening. Tuang ke dalam loyang di atas adonan putih. Sisihkan dan biarkan mengeras.
  6. Campur semua bahan saus gula di dalam panci. Masak hingga mendidih dan gula larut. Angkat lalu sisihkan.
  7. Dalam panci, campur semua bahan kuah santan. Masak hingga mendidih sambil terus diaduk-aduk. Angkat dan sisihkan.
  8. Keluarkan selendang mayang dari loyang dan potong membentuk kotak sesuai selera.
  9. Peret atau sisir jagung agar menjadi potongan-potongan kecil.
  10. Potong buah nangka menjadi bentuk dadu-dadu kecil.
  11. Penyelesaian : tata selendang mayang dalam gelas saji. Tuang kuah santan dan saus gula lalu beri es batu. Beri juga topping seperti nata de coco, buah nangka, dan jagung. Selendang mayang siap disajikan.
Tips
  • Alasi loyang dengan plastik supaya selendang mayang tidak lengket dan mudah saat dikeluarkan.